Selasa, September 16, 2008

Catatan KKJ: Pemeriksaan Fisik Thorax (Inspeksi)



Dalam melakukan pemeriksaan fisik jantung, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan diataranya INSPEKSI, yaitu:
a. Persilahkan pasien untuk membuka pakaian atas hingga seluruh bagian dada terlihat;
b. Pemeriksa berdiri pada arah kaki pasien dan sebelah kanan pasien; c. Perhatikan apakah dada pasien simetris (kiri dan kanan sama) /tidak;
d. Perhatikan apakah dada pasien fusiformis (diameter anteroposterior <>
e. Perhatikan payudara pasien, apakah letak papila mammae setentang kiri dan kanan?, apakah terjadi penarikan/retraksi papille mammae? apakah pada pasien pria terdapat ginecomastia yang menyebabkan turunya papila mammae?, Apakah ada ruam-ruam kulit/spider nevi?
f. Perhatikan tipe pernafasan (pd pria: Abdominothorakal, pd wanita: thorakoabdominal), perhatikan gerakan pernafasan/penarikan otot-otot dada (normal: superolateral), perhatikan apakah pernafasannya simetris atau adakah bagian tertinggal dari rongga dada?, hitung frekuensi pernafasan (normal:16-24 kali permenit);
g. Inspeksi ictus jantung: perhatikan adanya tendangan pada dada kiri (Normal: 1 jari medial midcalvicularis ICRIV/V). Ictus adalah daerah proyeksi jantung paling lateral dan bawah merupakan suatu tendangan dari jantung bagian ventrikel kiri pada dinding thorax pada masa kontraksi). Ada beberapa macam ictus, yaitu:
1. Ictus + : normal, yaitu: terjadi sinkronisasi pulsasi ictus dengan sistole dibuktikan dengan perabaan pulsasi a. radialis/a.carotis. 2. Ictus - : patologis, yaitu: tidak terjadi sinkronisasi pulsasi ictus dengan sistole dibuktikan dengan perabaan pulsasi a. radialis/a.carotis. 3. Ictus tidak ada artinya: normal pada orang gemuk dan patologis pada kelainan paru dan dinding thorax; 4. Ictus angkat kuat: orang kurus, kelainan patologis pada jantung, fungsi jantung bertambah (thyrotoxicosis) 5. Ictus melebar: getaran ictus meluas pada daerah sekitarnya.

Tidak ada komentar: